Berita
Retribusi Parkir Kini Digital! Dishub Luncurkan Aplikasi ‘Si Batagi’ Demi Transparansi dan PAD
21 Oktober 2025 Dibaca 12 kali
Pemerintah Kota Ternate resmi meluncurkan program parkir digital bernama Sinergitas Penertiban Retribusi dengan Giat (Si BATAGI) sebagai langkah inovatif untuk meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) melalui sistem retribusi parkir yang transparan dan non-tunai.
Acara peluncuran yang digelar di halaman Kantor Dinas Perhubungan Kota Ternate, Jumat malam (6/9/2024), dihadiri oleh Wali Kota Ternate Dr. M. Tauhid Soleman, unsur Forkopimda, Sekretaris Daerah, sejumlah pimpinan OPD, serta para juru parkir (jukir) yang tergabung dalam Komunitas Si BATAGI.
Dalam kesempatan itu, Wali Kota juga mengukuhkan Komunitas Si BATAGI dan menyerahkan barcode QRIS dari Bank Indonesia untuk menunjang penerapan transaksi non-tunai pada aplikasi tersebut.
Langkah Inovatif Menuju Sistem Parkir Digital
Aplikasi Si BATAGI merupakan hasil inovasi dari Kepala Dinas Perhubungan Kota Ternate, Mochtar, yang juga merupakan peserta Pelatihan Kepemimpinan Nasional (PKN) Tingkat II Angkatan XIII Tahun 2024 di Badan Diklat Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dengan aplikasi ini, petugas Dishub dapat menarik retribusi parkir secara digital dan non-tunai, sehingga potensi kebocoran pendapatan dapat ditekan, dan pengelolaan PAD menjadi lebih efisien.
Wali Kota Tauhid Soleman menegaskan bahwa Pemkot Ternate terus mendorong peningkatan PAD, terutama karena Ternate sebagai kota jasa dan perdagangan tidak memiliki sumber daya alam unggulan seperti daerah lain.
“Sektor retribusi dan pajak merupakan penyumbang terbesar PAD kita. Karena itu, sektor ini menjadi primadona untuk terus kita optimalkan,” ujarnya.
Menurutnya, Dinas Perhubungan (Dishub) dan Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) menjadi dua instansi dengan kontribusi terbesar terhadap PAD Kota Ternate.
Dorong Transformasi Pembayaran Non-Tunai
Dalam sambutannya, Wali Kota juga mengapresiasi langkah Dishub Ternate yang menggagas program Si BATAGI, serta mengungkapkan bahwa Pemkot telah berkoordinasi dengan Bank Indonesia untuk mendorong penerapan pembayaran digital berbasis QRIS.
“Maluku Utara masih tertinggal dalam penerapan sistem pembayaran non-tunai. Karena itu, melalui inovasi seperti Si BATAGI ini, kita mulai melakukan transformasi bertahap guna meningkatkan pendapatan daerah,” tutur Wali Kota.
Ia berharap, program ini dapat memberikan dampak nyata terhadap peningkatan PAD, khususnya dari sektor retribusi parkir.
Pemberdayaan Jukir Jadi Kunci Penguatan Sistem
Sementara itu, Kepala Dishub Ternate, Mochtar, menyampaikan bahwa persoalan parkir merupakan salah satu tantangan utama di perkotaan yang perlu segera dibenahi.
“Masalah parkir masih menjadi permasalahan yang perlu kami optimalkan untuk meningkatkan PAD. Karena itu, kami memilih pendekatan sinergi dan pemberdayaan,” ujarnya.
Sebagai langkah konkret, Dishub telah merekrut juru parkir liar untuk diberdayakan dan dibina ke dalam komunitas Si BATAGI.
Pada tahap awal, sebanyak 30 jukir telah direkrut dan mendapat pelatihan agar dapat bekerja lebih profesional di lapangan.
“Melalui pemberdayaan ini, kami berharap para jukir bisa membantu memaksimalkan PAD serta menekan potensi kebocoran retribusi,” pungkas Mochtar.